Selalu ada cara untuk memahami ayat-ayat-Nya. Di ruang tamu yang berukuran
tiga kali tiga, delapan anak duduk melingkar dengan menyisakan satu tempat kosong. Tak lama kemudian guru mereka datang dan mengucap salam. Mereka
memanggilnya ummi. Kedatangannya menggenapi lingkaran itu menjadi utuh. Ummi
mulai membuka Al-Quran yang lembarannya sudah mulai kekuningan. Dengan dipimpin oleh ummi, mereka pun belajar mengaji bersama, membaca huruf demi huruf, ayat
demi ayat, surat demi surat. Mereka membaca dengan lantang dan jelas, walau bukan
dengan kedua mata mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar