Label
- Astro (1)
- Case (3)
- Catatan (18)
- Cerita Mini (26)
- Cerpen (5)
- Enerzya (1)
- Kontemplasi (3)
- My Quotes (11)
- Puisi (28)
Selasa, 14 Januari 2014
Cermin #22 - Tanpa Batas
Pagi itu berjalan seperti biasa, sampai seorang perempuan tua bermata
satu datang ke rumah. Anak-anak ketakutan, hingga aku mengusirnya meski
dia adalah ibuku sendiri. Pada suatu reuni teman lama, kudengar ibu
telah meninggal. Dan tiba-tiba saja penglihatan, pendengaran, dan hati
seperti lemari besi yang dibuka secara paksa. Oleh sepucuk surat yang
berisi bagaimana aku bisa melihat indahnya dunia dengan dua mata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar