Label

Senin, 02 November 2015

Cermin #25 : Manusia Kanak-kanak

Tangannya terus bergerak seakan haus akan coretan. Jemarinya meliuk lincah mengikuti lengkungan yang dibuatnya di atas kertas. Tidak banyak warna yang tertoreh, hanya hitam pekat. Sayang kakinya tak sanggup mengikuti kegesitan imaji yang sudah tak sabar dituangkan, ditumpahkan, dipersembahkan. Layaknya seorang hamba yang siap berkorban jiwa raga untuk Penciptanya. Layaknya kekasih yang selalu menjaga kala malam, mencinta sebelum fajar sekaligus mendoa sedalam-dalamnya. Cahaya ruang itu kemudian berpendar, butir-butirnya membutakan kedua mata kami. Sedang lelaki tua itu telah pergi. Dan di ujung dermaga, kami harus menanti...

(untuk Pak Raden)

1 komentar: